Kamis, 17 November 2016

Cerita Kota Binjai

        Kota Binjai adalah salah satu kota (dahulu daerah tingkat II berstatus kotamadya) dalam wilayah provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Binjai terletak 22 km di sebelah barat ibukota provinsi Sumatera Utara, Medan. Sebelum berstatus kotamadya, Binjai adalah ibukota Kabupaten Langkat yang kemudian dipindahkan ke Stabat. Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di sebelah barat dan utara serta Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur dan selatan.  

      Kota Binjai terkenal dengan julukan Kota Rambutan karena Kota Binjai merupakan penghasil Buah Rambutan yang memiliki rasa terbaik yang manis dan segar berbeda dengan rambutan yang ada di daerah lain, daging buah Rambutan Binjai memiliki daging yang tebal dan empuk dan memiliki ari yang banyak. Selain itu buahnya memiliki kulit berwarna merah darah sampai merah tua dengan rambut agak kasar dan jarang dan daging buahnya juga besar.

     Saat ini, Buah Rambutan Binjai telah banyak dinikmati dan telah diakui sampai keluar Pulau Jawa. Bibitnya pun telah banyak dikirim hingga ke seluruh Pulau di Indonesia.
Rambutan Binjai

    Dari segi pembangunan di Kota Binjai, jika kita bandingkan dahulu dan sekarang tentunya sangatlah berbeda.  Inilah  foto - foto kenangan Kota Binjai tempo dulu :


Mesjid Raya Binjai 1930, Mesjid ini dekat sekali dengan salah satu Pajak Tavip Binjai
Beginalah Taksi 55 BINJAI - MEDAN, yang dulunya tempat mangkalnya di KOTACANE

Jembatan ini sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat Limau Sundai dan Binjai Kota sebagai alat transportasi. Bagi masyarakat Binjai jembatan ini sangat bermanfaat saat jembatan menuju Bahorok terputus di thn 1990-an.

ROEMAH SAKIT BANGKATAN TAHOEN 60-AN

Proses pembangunan Menara Air (Watertoren) Binjai tahun 1933

GEDUNG KERAPATAN KESULTANAN LANGKAT DI BINJAI
TAHUN 1930

Inilah Salah Satu Photo Kenangan Bangunan
Bersejarah di BINJAI "WATERTOREN" .Photo ini diambil sekitar thn
1987-an

Lapangan Merdeka Binjai 1930 , Wah di Lapangan ini banyak sekali memberi kenangan bagi warga BINJAI baik yg muda maupun tua. Disini tempat masyarakt berolahraga dan juga sebagai tempat berkumpul. Pernah tahukah kamu bhw di tengah Lapangan Merdeka ini dahulu pernah tumbuh satu pohon Beringin yg cukup besar dan kabarnya juga cukup keramat.
Jembatan ini sangat bersejarah bagi warga Binjai, karena jembatan ini sebagai pemersatu bagi warga Binjai Barat dgn Binjai Kota...Dan jembatan ini juga sebagai penghubung bagi warga Brahrang, Kuala, Bahorok dan Bukit Lawang yg ingin ke Binjai maupun ke Kota Medan.Di awal thn 1990-an jembatan ini pernah putus/ambruk sehingga warga dr beberapa daerah sekeliling Binjai sangat kewalahan

Mesjid Raya Binjai 1930, Mesjid ini dekat dengan Pajak Tavip Binjai

Jalan dengan Toko-toko Asia dan Laki-laki
Lokasi : Kampoeng Binjai, Binjai
Tahun : 1883

Balai Kota Binjai Sebelum direnovasi

Penggemar FILM India dengan bintang
Dharmendra, Sunny Deol, Hemamalini, Amitha Bacchaan, pastilah tidak
asing lagi dgn BIOSKOP BINJAI ini, letaknya di Jalan Sutomo pas di
sebelah kantor pos BINJAI.

Potret Ria Theater Saat ini

Rumah Sakit Bangkatan 1930..Adalah salah satu rumah sakit terbesar di Asia Tenggara saat itu. Sekarang telah berubah menjadi 2 rumah sakit, yaitu: Rumah Sakit Bangkatan yg dikelola PTP dan Rumah Sakit KesRem yg dikelola oleh KODAM II BB

Tahun 1930-an kondisi Jalan Sudirman BINJAI

Madya Theater

Stasiun Kereta Api BINJAI 1905

Stasiun Kereta Api BINJAI Tahun 1930.

Mobil Fiat berfungsi sebagai mobil kebersihan Kota Binjai
Sumber KITLV Belanda
Foto tahun 1930


Penuh kenangan juga rasa rindu dengan Kota ini tetap ada dalam hati masyarakat Binjai dan yang tak terlupakan dihati ialah Tugu Kota Binjai yang menjadi simbol perjuangan bagi masyarakat Kota Binjai dahulu.

Tugu Perjuangan Kota Binjai

Itulah tadi beberapa informasi tentang Kota Binjai, Semoga ini bermanfaat bagi pengetahuan kita semua.

Berikan komentarmu tentang Kota Binjai dan juga saran yang baik. Terimakasih:)


Adapun sumber-sumber informasi beserta foto di kutip dari :
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Binjai
                       facebook
                       googlesearchimage
                       situssituskotabinjai

Rabu, 18 Maret 2015

Rambutan Buah Khas Kota Binjai

KOTA RAMBUTAN / KOTA BINJAI 



       Jika Mendengar Kata "Rambutan" pastinya sudah tidak asing lagi di telinga kita, karena Buah ini merupakan Buah yang sangat banyak disukai oleh masyarakat. Rasanya yang manis membuat kita ingin untuk terus memakannya. Tetapi ingat makan rambutan juga harus di batasin karena bisa membuat perut kita mules karena rasanya yang manis itu, hehe.  Saya juga termasuk salah satu penggila buah rambutan ini. Biasanya saya memakan rambutan ini bersama teman teman saya dan keluarga.

      Rambutan merupakan Buah atau tanaman asli dari Indonesia, Tanaman ini sangat cocok untuk daerah yang beriklim tropis. Selain Indonesia, rambutan kini juga telah banyak dibudidayakan di Piliphina dan negara-negara Amerika latin. 

   Salah Satu Kota yang paling banyak menghasilkan Buah Rambutan melebihi seluruh kota yang ada di Indonesia adalah Kota Binjai (Sumatera Utara) hingga Kota ini di juluki Sebagai Kota Rambutan. Kota Binjai juga merupakan penghasil Buah Rambutan yang memiliki rasa terbaik dan manis dan segar berbeda dengan rambutan yang lain, daging buah Rambutan yang ada di Binjai memiliki daging yang tebal dan empuk dan memiliki air yang banyak. Selain itu 
Buahnya memiliki kulit berwarna merah darah sampai merah tua dengan rambut agak kasar dan jarang. Daging buahnya besar dan manis sedikit asam. Produksi buah sedang, tetapi kualitasnya bagus. 

      Saat ini, rambutan Binjai sudah dinikmati dan diakui sampai ke luar Pulau Sumatera. Ketika musim Panen Tiba Rambutan Binjai banyak dikirim ke pulau Jawa, Kalimantan dan Sekita SUMUT. tak hanya itu Bibitnya pun sudah tersebar hingga hampir keseluruh Pulau di Indonesia.

        Ketika musim panen tiba, Banyak pedagang yang menjual Rambutan ini di pinggir jalan di Kota Binjai. 
Mereka berjualan di tempat-tempat yang telah dibangun oleh pemerintah setempat. Nah, jajaran pedagang rambutan inilah yang semakin memberi kenyamanan dan nuansa khas di Kota Binjai.



silahkan berikan komentar anda apabila anda peminat Buah ini:D
sumber : /www.kidnesia.com/

Rabu, 28 Agustus 2013

Manfaat Permainan Tradisional bagi Anak

Di zaman era modernisasi seperti ini pasti sangat sulit kita temukan permainan - permainan tradisional yang sering kita mainkan dulu seperti petak umpet, bermain kelereng dan banyak lagi.
anak-anak pada saat ini lebih sering memainkan game-game seperti game online,game yang ada di handphone atau pun di gadget dan lain-lain. akibat dari perkembangan teknologi ini lah anak cenderung melupakan permainan tradisi tersebut.

ada beberapa manfaat dan fungsi dari permainan tradisional :
sekarang sulit sekali ditemukan permainan seperti itu yang dimainkan oleh anak-anak, kebanyakan anak-anak zaman sekarang melupakan permainan tradisional itu semua bisa terjadi karena tingkat atau perkembangan teknologi yang semakin tinggi.

1. Anak menjadi lebih kreatif

Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan.

2. Bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak

Saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan sebagai terapi untuk anak-anak yang memerlukannya kondisi tersebut.


3.Mengembangkan kecerdasan majemuk anak

Mengembangkan kecerdasan intelektual anak
Permainan tradisional seperti permainan Gagarudaan, Oray-Orayan, dan Pa Cici-Cici Putri mampu membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan intelektualnya. Sebab, permainan tersebut akan menggali wawasan anak terhadap beragam pengetahuan.
Mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal anak
Hampir semua permainan tradisional dilakukan secara berkelompok.
 

Dengan berkelompok anak akan:
mengasah emosinya sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain,
nyaman dan terbiasa dalam kelompok.

Beberapa permainan tradisional yang dilakukan secara berkelompok di antaranya:
  • Bebentengan,
  • Adang-Adangan,
  • Anjang-Anjangan
  • Kasti.

4. Mengembangkan kecerdasan logika anak
Beberapa permainan tradisional melatih anak untuk berhitung dan menentukan langkah-langkah yang harus dilewatinya, misalnya:

  • Congkak
  • Macan/Dam Daman
  • Lompat tali/Spintrong
  • Encrak/Entrengan
  • Bola bekel
  • Tebak-Tebakan
  • engklek

5. Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak
Pada umumnya, permainan tradisional mendorong para pemainnya untuk bergerak, seperti melompat, berlari, menari, berputar, dan gerakan-gerakan lainnya. Contoh permainannya adalah:
  • Nakaluri
  • Adang-Adangan
  • Lompat tali
  • Baleba
  • Pulu-Pulu
  • Sorodot Gaplok
  • Tos Asya
  • Heulang jeung Hayam
    Enggrang

6. Mengembangkan kecerdasan natural anak
Banyak alat-alat permainan yang dibuat/digunakan dari tumbuhan, tanah, genting, batu, atau pasir. Aktivitas tersebut mendekatkan anak terhadap alam sekitarnya sehingga anak lebih menyatu terhadap alam. Contoh permainannya adalah:
  • Anjang-Anjangan/dadagangan dengan membuat minyak dari daun bunga sepatu, mie baso terbuat dari tumbuhan parasit berwarna kuning yang bisanya tumbuh di tumbuhan anak nakal.
  • Mobil-mobilan terbuat dari kulit jeruk bali
  • Engrang terbuat dari bambu
  • Encrak menggunakan batu
  • Bola sodok menggunakan bambu
  • Parise terbuat dari bambu
  • Calung terbuat dari bambu
  • Agra/sepak takraw, bolanya terbuat dari rotan

7. Mengembangkan kecerdasan spasial anak
Bermain peran dapat ditemukan dalam permainan tradisional Anjang-Anjangan. Permainan itu mendorong anak untuk mengenal konsep ruang dan berganti peran (teatrikal).
Mengembangkan kecerdasan musikal anak
Nyanyian atau bunyi-bunyian sangat akrab pada permainan tradisional. Permainan-permainan yang dilakukan sambil bernyanyi di antaranya:
  • Ucang-Ucang Angge
  • Enjot-Enjotan
  • Calung
  • Ambil-Ambilan
  • Tari Tempurung
  • Berbalas Pantun
  • Wayang
  • Pur-Pur Sadapur
  • Oray-Orayan

8. Mengembangkan kecerdasan spiritual anak
Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang dan kalah. Namun menang dan kalah ini tidak menjadikan para pemainnya bertengkar atau minder. Bahkan ada kecenderungan, orang yang sudah bisa melakukan permainan mengajarkan tidak secara langsung kepada teman-temannya yang belum bisa.
Permainan tradisional dilakukan lintas usia, sehingga para pemain yang usianya masih belia ada yang menjaganya, yaitu para pemain yang lebih dewasa.
Para pemain yang belum bisa melakukan permainan dapat belajar secara tidak langsung kepada para pemain yang sudah bisa, walaupun usianya masih di bawahnya.
Permainan tradisional dapat dilakukan oleh para pemain dengan multi jenjang usia dan tidak lekang oleh waktu.
Tidak ada yang paling unggul. Karena setiap orang memiliki kelebihan masing-masing untuk setiap permainan yang berbeda. Hal tersebut meminimalisir pemunculan ego di diri para pemainnya/anak-anak.